twitter




Kata Pengantar

          Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas kami ucapkan kepada Allah SWT, karena bimbingannyalah maka kami para penyusun makalah bisa menyelesaikan sebuah Makalah Akidah Akhlak yang Berjudul “Akhlak”
     Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu
tertentu sehingga menghasilkan makalah yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.

     Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

     Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangan ilmu yang bermanfa’at bagi kita semua.





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
           Akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.

            Memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan kecenderungan hati (sadar) .Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.



B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Akhlak
2. Ruang Lingkup Akhlak Terpuji
3. Gambaran Umum Akhlak Tercela
4. Metode Peningkatan Kualitas Akhlak dalam Kehidupan

C.  Tujuan Penulisan
1.      Sebagai bentuk penyelesaian tugas mata pelajaran Akidah Akhlak.
2.      Untuk menjelaskan macam-macam akhlak terpuji yang dianjurkan dan di ridhoi
         Allah SWT  serta penerapannya di kehidupan sehari-hari.
3.      Untuk menjelaskan gambaran umun tentang Akhlak Tercela.
4.      Untuk menjelaskan metode peningkatan kualitas Akhlak dalam kehidupan.

D. Manfaat penulisan
Kami berharap makalah ini mampu menambah wawasan pembaca mengenai akhlak, baik akhlak terpuji maupun tercela  dan Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang mampu menambah iman para pembaca.





BAB II
PEMBAHASAN

1  A.  Pengertian Akhlak
          Secara bahasa kata akhlak jamak dari khuluqin yang diartikan tabiat, kebiasaan, adab. Sedangkan secara istilah adalah sifat yang mantap di dalam diri yang membuat perbuatan yang dilakukannya baik atau buruk, bagus atau jelek.

          Oleh karenanya, apabila amal dan pikiran s
eseorang sholeh (baik) maka sholeh pula diri dan akhlaknya, dan sebaliknya apabila amal dan pikirannya rusak maka rusak pula dirinya akhlaknya.

     Akhlak terpuji (akhlaqul karimah) ialah segala tingkah laku terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah SWT. Akhlaqul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat terpuji. Hamzah Ya’qub mengatakan akhlak yang baik ialah mata rantai iman.  Al-Ghazali menerangkan bentuk keutamaan akhlak mahmudah yang dimiliki seseorang misalnya sabar, benar, dan tawakal. Hal itu dinyatakan sebagai gerak jiwa dan gambaran batin seseorang yang secara tidak langsung menjadi akhlaknya. Pandangan Al-Ghazali tentang akhlak yang baik hampir senada dengan pendapat Plato. Plato mengatakan bahwa orang utama adalah orang yang dapat melihat kepada Tuhannya secara terus-menerus seperti ahli seni yang selalu melihat pada contoh-contoh bangunan. Al-Ghazali memandang bahwa orang yang dekat kepada Allah SWT adalah orang yang mendekati ajaran-ajaran Rasulullah yang memiliki akhlak sempurna.

2.    Ruang Lingkup Akhlak Terpuji

Akhlak bukanlah sekedar prilaku manusia yang bersifat bawaan lahir,
tetapi merupakan salah satu dari demensi kehidupan seseorang muslim yang
mencakup aqidah, ibadah, akhlak dan syari’ah. Karena itu akhlak ruang
lingkupnya sangat luas, yakni ethos, ethis, moral dan estetika.
Ethos, yang mengatur hubungan seseorang dengan khaliqnya,Al- Ma’bud
bil haq serta kelengkapan Uluhiyandan Rububiyah, seperti terhadap Rasul-kasul Allah, kitab-kitab-Nya dan sebagainya :

1. Ethis, yang mengatur sikap seseorang terhadap dirinya dan terhadap sesamanya dalam kegiatan kehidupan sehari-harinya.
2. Moral, yang mengatur hubungan sesamanya, tetapi yang berlainan jenis dan atau yang menyangkut kehormatan tiap pribadi.
3. Estetika, rasa keindahan yang mendorong seseorang untuk meningkatkan
keadaan dirinya serta lingkungannya, agar lebih indah dan menuju
kesempurnaan.

Dari uraian ditas dalam istilah yang lebih cendrung kepada Islam maka akhlak Islami secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu akhlak kepada Allah dan akhlak kepada makhluk Allah.

Akhlak kepada Allah adalah mencakup seluruh aspek kehidupan muslim baik secara zahir atau bathin, baik prilaku anggota tubuh ataupun prilaku hati dalam hubungan dengan Allah baik dalam shalat dan lainnya.

Sedangkan akhlak kepada makhluk Allah adalah sikap dan tingkah laku yang dipraktekkan dalam hubungan dengan makhluk Allah, baik manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.


3.Gambaran Umum Akhlak Tercela

a.    Riya
Riya artinya memperlihatkan perbuatan (ibadah) kepada orang lain agar disanjung atau dipuji. Maksud lain adalah beribadah dengan niat karena ALLAH dan  karena ingin dilihat, disanjung atau dipuji manusia. Hakikat riya sebenarnya ada dalam hati, dan tidak selamanya ditunjukkan dalam perbuatan, karena ada orang yang menunjukkan perbuatannya dengan niat memberi contoh.


b.    Aniaya
Aniaya artinya dzolim yaitu meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Dengan demikian orang lain diperlakukan secara tidak sesuai dengan semestinya.

Perbuatan aniaya dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok yaitu :
Aniaya pada diri sendiri, yaitu berlaku zalim kepada diri sendiri, misalnya tidak mengurus diri dengan baik, atau tidak melakukan perbuatan yang seharusnya diperbuat oleh diri sendiri.Aniaya pada orang lain, yaitu berlaku zalim kepada orang lain baik dengan perkataan, perbuatan dll, baik terhadap manusia, binatang, maupun tetumbuhan.

c.    Diskriminasi
Diskriminasi artinya memandang sesuatu tidak secara adil dan memperlakukannya pula secara pilih kasih.Agar kita terhindar dari perbuatan diskriminasi ini perlu sekali memahami tentang hak-hak dan kewajiban seseorang. Jika kita mau melakukan diskriminasi, maka perhatikan dulu apakah dia memang berhak atau tidak, jika memang berhak, maka kita harus mengurungkan diri untuk berbuat diskriminasi.

d.            Syirik
 Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar,berdo dan sebagainya kepada selainNya.
Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang palingbesar.

e.Sombong

Sombong bererti terasa kelebihan dan kehebatan yang ada pada diri sendiri, kemudian ditambah dengan sifat suka menghina dan merendahkan orang lain. Orang sombong memandang rendah manusia lain kerana berasakan sesuatu kelebihan yang ada pada diri mereka.

f.israf

      Israf artinya melampaui batas. Perbuatan israf bermakna suatu perbuatan yang melampaui batas, seperti halnya berpakaian, makan, minum, berhias, atau hidup bermewah-mewahan.

      Allah SWT melarang kita untuk melakukan sesuatu melampaui batas. Hal tersebut diperintahkan Allah agar kita dapat hidup dengan tertib dan teraturserta bermanfaatbagi diri kita sendiri.

     g.Tabzir
Yang dimaksud dengan tabzir ialah menggunakan/ membelanjakan harta kepada hal yang tidak perlu, atau disebut juga boros. Hal ini hukum nya haram

    h.Ghibah
            Ghibah ialah mempergunjingkan orang lain tentang aib lain atau sesuatu yang apabila didengar oleh orang dibicarakan dia akan benci. Dalam sebuah ayat Allah menggambarkan laksana orang memakan daging saudara yang sudah mati. Allah berfirman :
            Kecurigaan yang berlebihan pada orang lain akan menimbulkan penyakit hati, seperti tajassus, yaitu memojokkan orang lain dengan mencari-cari aib orang lain agar kehormatannya tercemar.

    i.Fitnah
            Fitnah adalah suatu sipat yang tercela. Suatu usaha seseorang untuk mencemarkan nama baik seseorang, sehingga orang yang tidak mengerti persoalan menganggap bahwa fitnah itu benar. Sehingga opini masyarakat akan negatif kepada kelompok atau seseorang yang di fitnah tersebut.
·         Fitnah itu dapat terjadi diantaranya karena hal-hal sebagai berikut :
  1. penyakit hati seperti syirik, angkuh, dengki, dan kikir.
  2. ucapan yang salah atau menyimpang dari yang sebenarnya.
  3. Adu Domba
Mengadu domba adalah menyebarkan sesuatu yang tidak disukai pihak lain atau menyampaikan berita-berita buruk kepada orang lain sehingga timbul kebencian dan dendam sehingga hubungan antar sesame menjadi retak dan putus.



4.Metode Peningkatan Kualitas Akhlak Dalam Kehidupan

                Menerapkan metode – metode Peningkatan Kualitas Akhlak dalam Kehidupan.
1)      Metode syari’at
a.       Membiasakan diri untuk selalu melakukan kebaikan dan menjauhi yang di larang syara’
b.      Menjauhi permusuhan
c.       Membiasakan diri untuk menyesuaikan dengan lingkungan

2)      Metode pengembangan diri
a.       Berupaya meneladani perbuatan-perbuatan terpuji dari pribadi-pribadi yang di kagumi
b.      Membiasakan konsisten untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan terpuji dan menghilangkan sifat-sifat tercela yang ada pada diri
c.       Berusaha meningkatkan potensi-potensi baik yang ada pada diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

3)      Metode kesufian
a.       Membiasakan bersifat zuhud
b.      Melakukan riyaadhah / mendekatkan diri pada tuhan
c.       Meningkatkan kualitas ibadah

Mencegah perbuatan- perbuatan tercela:

TABZIR
·         Kiat-kiat untuk menjauhi perilaku berlebihan diantaranya sebagai berikut:
  1. hemat dan tepat dalam menggunakan harta
  2. menabung untuk masa depan
  3. bersedekah atau menunaikan zakat bila sudah sampai nisabnya
  4. memberikan bantuan kepada musafir
  5. mempererat tali persaudaraan, hubungan kasih saying, bersikap sopan dan membantu meringankan penderitaan kaum duafa
  6. mengadakan kegiatan amal shaleh
Pola hidup sederhana memilki banyak manfaat, yaitu :
  1. terhindar dari sifat-sifat buruk
  2. bersikap ekonomis dan membiasakan diri menabung
  3. terhindar dari kemiskinan dan terbiasa hidup saling berbagi
  4. disukai banyak orang.
GIBAH
Kiat-kiat menjauhi sifat gibah yaitu :
  1. menyelenggarakan kegiatan sosial agar terhindar dari permusuhan.
  2. memupuk kerja sama atas dasar kebajikan dan takwa sehingga dapat tercipta ketahanan sosial.
  3. memelihara hubungan persaudaraan, persatuan, dan kesatuan sesame umat manusia dan bangsa.
  4. persoalan yang timbul diselesaikan dengan cara musyawarah.
  5. memberikan maaf atas kesalahan orang lain tanpa harus menunggu lebih dulu dan mampu menahan amarah sebagai latihan untuk meningkatkan kualitas ktakwaan.
FITNAH
·         Oleh Karena itu, upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran fitnah atau menangkal fitnah yaitu :
  1. gemar mengadakan aksi sosial
  2. jangan kikir (pelit), artinya harus memiliki hati pemurah, dan bersedekah.
  3. memupuk silaturahmi dan membina persaudaraan.
  4. ikut aktif melaksanakan amar makruf nahi munkar, yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran
  5. amanah
  6.  ADU DOMBA
·         Mencegah perbuatan adu domba yaitu :
  1. mempertebal iman
  2. meningkatkan ketakwaan
  3. menyadari bahwa hamba Allah mempunyai kedudukan yang sama satu sama lain.
  4. beramal shaleh.

BAB III
PENUTUP

            Ajaran Islam yang paling mendasar adalah keluhuran akhlak. Karena akhlak merupakan puncak dari pengalaman ilmu. Sifat ini banyak menentukan karakter seseorang, khususnya dalam pergaulan kemasyarakatan. Seseorang yang berakhlak rendah akan dibenci dan diasingkan dari masyarakat. Begitu juga sebaliknya, seorang yang berakhlak mulia akan dihormati, dihargai, disegani, serta menjadi panutan masyarakat.

Akhlak terpuji (akhlaqul karimah) ialah segala tingkah laku terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah SWT. Akhlaqul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat terpuji. akhlak/budi pekerti yang baik wajib diamalkan oleh manusia. Barangsiapa yang ingin dicintai oleh Allah dan ingin menyempurnakan imannya, maka syaratnya harus memiliki budi pekerti yang baik. Macam-macam akhlak terpuji sangatlah banyak, diantaranya jujur, sabar, ikhlas, dermawan, dan menepati janji.

 Semua akhlak tersebut telah terangkum beserta dalil-dalilnya yang jelas dan terperinci berdasarkan al Quran dan hadis rasulullah. Maka dari itu, sudah seyogyanya kita sebagai umat Islam tidak hanya menjadikannya sebagai pengetahuan saja, tetapi juga berusaha untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melaksanakan apa yang telah ada dalam sumber-sumber agama kita, semoga  kita menjadi sebagian dari golongan orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Amin.

KESIMPULAN
·         Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah
·         Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan masih banyak lagi.
·         Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.






DAFTAR PUSTAKA



http://abiyuahmadm.blogspot.com/2011/11/ruang-lingkup-akhlak-terpuji_20.html


Ibnu Lamin . Arti sebuah kejujuran. http://artikel.mywapblog.com/post/79.xhtml. Diakses tanggal 03 April 2012 pukul 01.55

Jabir, Abu Bakar. 1991. Pola Hidup Muslim, cet  ke-1. Bandung: Rosdakarya

Jundullah Abdurrahman Askarillah. Definisi, Dalil, dan Pendapat Ulama Mengenai Ikhlas. http://cafe-islamicculture.blogspot.com/2011/10/definisi-dalil-dan-pendapat-ulama.html

Mardiyanto. Ciri-ciri orang yang ikhlas.

http://www.wisatahati.com/forum/viewtopic.php?f=2&t=182. Sulaiman, Umar. 1996. Ciri-ciri kepribadian muslim. Jakarta: Raja Grafindo persada

___. Jujur, Kiat Menuju Selamat. http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/jujur-kiat-menuju-selamat.html

___. 2010. Syamil Al Quran Miracle The Reference. Bandung: Sygma Publishing

5 komentar:

  1. Izin copas, terimakasih banyak :)

  1. izin copas:)

  1. izin copas min

  1. terima kasih

Posting Komentar